Pernahkah
anda membaca dalam Al-Quran ayat Walal Akhiroti Khoirullaka Minal Ula?
Tahukah anda arti dan maksudnya? Jika tidak mari kita membahasnya!
Ayat
tersebut terdapat dalam surat Ad-Dhuha ayat ke-4. Terjemahnya ialah " Dan
ahirat itu lebih baik bagi kamu dari yang awal" Dalam ayat diatas, ada
kata 'Ula'. yang berarti yang
awal atau pertama. Maksud dari kata 'yang awal' (Ula) di atas merupakan dunia
yang seang kita diami sekarang.
Dalam ayat itu pula,
terdapat kata Khoir yang berarti lebih baik. Kata khoir ini dalam
istilah bahasa arab biasa disebut dengan isim tafdhil ( isim pembanding ). Isim
tafdhil ini berfungsi untuk membandingkan dua hal yang berbeda. Satu dari dua
tersebut ada yang lebih. Apakah itu lebih
baik atau lebih buruk. Kata khoir ini karena secara etimologi berarti
lebih baik, maka ia menunjukkan dua hal yang berbeda yang mana salah satunya lebih
baik. Kita kembali pada kalimat di atas.
Walal Akhioti Khoirul
Laka Minal Ula
Pada ayat di atas, kata
'khoir' ini membandingkan antara akhirat dan yang awal (baca: dunia). Karena
kata akhirat diletakkan di awal, dan kata Ula dietakkan di akhir, maka kata
khoir ini membandingakan bahwasannya akhirat itu lebih baik dari dunia. Sesuai
denagan terjemahnya " Dan akhirat itu lebih baik dari pada dunia"
Ayat tersebut menegaskan
bahwa akhirat itu lebih baik dari pada dunia. Pernyataan ini memang benar.
dikatakan bahwasannya kasih sayang dan kenikmatan yang Allah berikan itu
terbagi. Kasih sayang dan kenikmatan yang Allah berikan di dunia dan di akhirat
tidak sama. Terdapat pebandinan yang jauh. Apabila kasih sayang dan kenikmatan yang Allah berikan itu kuantitasnya
100, maka kasih sayang dan kenikmatan yang Allah berikan di dunia hanya 1.
Kasih sayang dan kenikmatan yang kuantitasnya hanya 1 ini diberikan oleh Allah
kepada seluruh umat manusia.Baik mu'min atau kafir. Baik muslihin atau pun
mufsidin. Semuanya mendapat nikmat Allah yang kuantitasnya hanya satu ini.
Kemudian bagaimana denga kasih sayang
dan nikmat Allah yang lainnya? Bagaimana dengan nikmaat Allah yang 99?
Sisanya,
kasih sayang dan nikmat Allah yang 99 ini diberikan olehnya di akhirat nanti,
tepatnya di surga. Kasih sayang dan nikmat yang kuantitasnta 99 ini hanya
diberikan kepada sebagian kecil manusia, mereka itu ialah yang muslimin,
mu'minin dan muslihin.
Di surga, Allah benar-benar
mengasihi, menyayangi dan memanjakan hamba-Nya. Apa pun keinginan hamba-Nya
akan ia penuhi. Apa pun impian hamba-Nya akan sekejap terjadi. Ketika seorang
hamba di surga menginginkan sesuatu, maka Allah akan langsung memberikannya.
Selintas ia berazam dalam hati ingin 'A', maka tuhan Allah akan segera
mengadakan 'A' itu untuk hambanya.
Berbeda dengan hamba Allah yang masih berada di dunia. Ketika ia mengingini
sesuatu, ia masih harus berusaha keras untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.
Maka jelaslah sudah bahwa kasih sayang dan kenikmatan Allah di dunia dan
akhirat memiliki perbandingan yang signifikan.Kasih sayang dan kenikmatan Allah
, baik kuantitas maupun kuantitasnya lebih baik dan lebih banyak Ia berikan di
akhirat, tepatnya di surga. Wallohu 'Alamu Bis Showab